Pada hari Senin, 4 November 2024, di kantor Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), berlangsung pertemuan penting antara pihak TNWK dan beberapa sekolah kejuruan dari wilayah Lampung, yakni SMK Labuhan Nusantara, SMK PGRI 1 TASPRAM 2, dan SMKN 1 Braja Selebah, serta perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Bandar Lampung (UBL). Kegiatan ini bertujuan untuk membahas pengembangan Media Center TNWK, pemanfaatan teknologi untuk edukasi dan pelestarian, serta penjajakan kolaborasi antara TNWK dan institusi pendidikan yang hadir.

Rangkaian Kegiatan Pengembangan Media Center dan Kolaborasi Edukasi

1. Sambutan dan Arahan dari Pihak TNWK
   Pihak TNWK menyambut baik inisiatif untuk mengembangkan Media Center yang dapat berfungsi sebagai pusat informasi digital mengenai TNWK. Pengembangan ini meliputi pembuatan konten video, pengelolaan media sosial, dan website resmi yang dapat menampilkan informasi akurat terkait konservasi di TNWK. Pak Sukat, selaku penanggung jawab media informasi di TNWK, menggarisbawahi pentingnya mekanisme bersama untuk menjaga keabsahan informasi yang disebarluaskan. Untuk narasi atau konten yang akan dipublikasikan, Pak Sukat mengusulkan agar dilakukan diskusi bersama terlebih dahulu, sehingga semua pihak sepakat terhadap validitas informasi yang akan dibagikan ke masyarakat.

2. Regulasi Penggunaan Drone
   Dalam diskusi, juga dibahas regulasi terbaru terkait penggunaan drone di kawasan konservasi TNWK. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) terbaru, penggunaan drone di kawasan konservasi kini dikenakan biaya sebesar 2 juta rupiah per penggunaan. Hal ini bertujuan untuk mengatur penggunaan drone agar sesuai dengan protokol konservasi, serta menjaga kelestarian satwa liar dari potensi gangguan. Pembayaran ini diharapkan dapat mendukung operasional dan pemeliharaan kawasan TNWK.

3. Pengadopsian Website Media Center oleh TNWK
   Rencana untuk mengembangkan website Media Center diharapkan dapat diadopsi oleh TNWK sebagai bagian dari media informasi resmi mereka. Website ini akan berfungsi sebagai sarana bagi publik untuk mengakses informasi terbaru tentang TNWK, termasuk program-program konservasi, edukasi, dan pariwisata. Dengan adanya website ini, informasi terkait TNWK dapat diakses lebih luas, serta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian ekosistem di Way Kambas.

4. Mekanisme Kolaborasi Berkelanjutan dengan SMK
   Salah satu poin penting yang dibahas adalah keberlanjutan kerja sama antara TNWK dan SMK. Agar program pengembangan Media Center ini dapat terus berjalan, diperlukan mekanisme yang memungkinkan SMK untuk terus berkolaborasi dengan TNWK dalam jangka panjang. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi TNWK, tetapi juga menjadi sarana bagi siswa SMK untuk belajar langsung mengenai konservasi, teknologi, dan komunikasi di lapangan.

5. Pelatihan Bersama untuk Penggunaan Sistem yang Ada
   Dalam rangka mendukung kelancaran pengembangan Media Center, TNWK dan institusi pendidikan yang hadir sepakat untuk mengadakan pelatihan bersama. Pelatihan ini akan difokuskan pada penggunaan teknologi informasi dan sistem pendukung yang ada, termasuk manajemen konten website, pembuatan dan pengeditan video, serta pengelolaan media sosial. Para siswa dan tenaga pengajar dari SMK akan mendapatkan pelatihan mengenai cara-cara efektif untuk mengolah informasi dan menyajikannya secara menarik dan profesional.

6. Menghidupkan Kembali Podcast Bersama
   Selain konten berbasis video dan media sosial, TNWK dan SMK yang hadir juga menyepakati untuk menghidupkan kembali program podcast. Podcast ini diharapkan menjadi platform yang lebih informal dan interaktif, di mana berbagai topik terkait konservasi, ekowisata, dan edukasi dapat dibahas bersama para ahli, siswa, dan tenaga pengajar. Podcast ini juga diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pendengar, terutama generasi muda, untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai pelestarian satwa dan lingkungan.

7. Pemanfaatan Virtual Tour sebagai Sarana Edukasi
   Dalam era digital, pemanfaatan teknologi seperti Virtual Tour menjadi daya tarik tersendiri. Rencana pembuatan Virtual Tour di TNWK bertujuan untuk memberikan pengalaman tur virtual bagi publik yang tidak bisa mengunjungi TNWK secara langsung. Melalui Virtual Tour, para pengunjung dapat menjelajahi kawasan TNWK, mengamati habitat satwa liar, dan memahami tantangan konservasi yang dihadapi, semuanya dari layar komputer atau perangkat mereka. Hal ini diyakini dapat menjadi sarana edukasi yang inovatif dan mudah diakses oleh masyarakat luas.