Lampung Timur, 8 Oktober 2024 – Di Rumah Lebah, diadakan kegiatan asistensi penggunaan sistem informasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan dalam mitigasi konflik antara manusia dan gajah. Kegiatan ini diikuti oleh dua peserta utama, yaitu Dawas dan Fizar, yang berperan aktif dalam memberikan sosialisasi sistem konektivitas kepada pemangku kepentingan terkait. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai fitur teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk pemantauan, peringatan dini, dan pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam upaya mitigasi konflik gajah-manusia, terutama di sekitar kawasan konservasi.

Peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai cara kerja sistem konektivitas yang dirancang untuk memudahkan pemangku kepentingan dalam memantau pergerakan gajah di wilayah-wilayah yang rawan konflik. Sistem ini memungkinkan informasi pergerakan gajah terhubung dan tersampaikan secara langsung kepada masyarakat dan pihak terkait, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil dengan lebih cepat dan efektif.

Selain mitigasi konflik, pelatihan ini juga menjelaskan manfaat sistem konektivitas bagi Pusat Latihan Gajah. Dengan sistem ini, PLG dapat memantau gajah-gajah yang berada di sekitar lingkungan latihan secara lebih efisien, sehingga dapat merespons situasi darurat atau potensi konflik dengan cepat. Ini juga memperkuat peran PLG sebagai pusat edukasi yang dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat terkait pergerakan dan kondisi kesehatan gajah.

Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setidaknya 80% pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang cukup mengenai sistem ini dan memahami kegunaannya dalam meminimalisasi konflik. Pendekatan ini memungkinkan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat setempat dan petugas konservasi, dapat bekerja sama lebih efektif dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mendukung program konservasi yang dijalankan oleh Pusat Latihan Gajah.

Kegiatan asistensi ini menghasilkan beberapa pencapaian yang signifikan:

• Sekitar 80% pemangku kepentingan memperoleh informasi lengkap mengenai sistem konektivitas yang diperkenalkan dan manfaatnya dalam mitigasi konflik gajah-manusia.
• Peningkatan pemahaman peserta mengenai pentingnya teknologi dalam mempercepat respon saat terjadi konflik, yang diharapkan akan memperkuat kolaborasi antara PLG, masyarakat, dan petugas lapangan.
• Pemahaman lebih luas tentang potensi aplikasi sistem informasi dalam mendukung program pelatihan dan pelestarian gajah yang berkelanjutan.