Pada hari Senin, 30 September 2024, Universitas Bandar Lampung (UBL) menyelenggarakan acara sosialisasi sistem pintar (smart system) yang ditujukan untuk mendukung pengelolaan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak dari kalangan akademisi dan praktisi, termasuk perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), UBL, serta perwakilan dari TNWK. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi yang dapat membantu konservasi satwa, terutama dalam melindungi kesehatan gajah di Way Kambas.

Rangkaian Kegiatan Sosialisasi Sistem Smart

1. Sharing dan Bertukar Ilmu tentang Smart System untuk Way Kambas
   Pada sesi ini, para peserta acara, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga ahli, terlibat dalam diskusi interaktif mengenai penggunaan teknologi pintar dalam pengelolaan satwa. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan perawatan dan pemantauan kondisi kesehatan gajah di TNWK dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

2. Kerja Sama antara ITB, IPB, UBL, dan Taman Nasional Way Kambas
   Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk membangun kerja sama yang kuat antara institusi pendidikan seperti ITB, IPB, dan UBL dengan TNWK. Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat upaya konservasi satwa liar di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan teknologi yang sesuai.

3. Pengenalan Ilmu Identifikasi Kondisi Kesehatan Gajah
   Salah satu agenda utama dalam sosialisasi ini adalah pengenalan metode identifikasi kesehatan gajah secara visual. Teknologi ini memungkinkan pemantauan visual yang dapat mendeteksi tanda-tanda kesehatan pada gajah, termasuk mengenali gejala awal penyakit. Teknik ini akan bermanfaat untuk menjaga gajah-gajah di TNWK tetap sehat dan menekan angka kematian akibat penyakit yang terlambat terdeteksi.

4. Kerja Sama antar Dokter Hewan
   Dalam acara ini, juga dijalin kolaborasi antara dokter hewan dari beberapa institusi, yaitu Dr. Hil dari IPB dan Dr. Hesti dari TNWK. Mereka berbagi pengalaman dan metode terbaik dalam menangani kesehatan satwa liar, terutama gajah. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat keahlian dan memperkaya wawasan antar dokter hewan dalam menangani spesies yang dilindungi.

5. Sosialisasi dan Pelatihan kepada Pawang Gajah di TNWK
   Untuk menjaga keberlanjutan program ini, Dr. Hil juga memberikan sosialisasi dan pelatihan dasar kepada para pawang gajah di TNWK. Pelatihan ini mencakup pemahaman dasar mengenai cara mengidentifikasi tanda-tanda gajah yang sedang sakit. Dengan bekal ini, para pawang diharapkan mampu mengenali kondisi kesehatan gajah secara mandiri, sehingga tindakan pencegahan dan penanganan dini dapat dilakukan sebelum gajah mengalami kondisi yang lebih serius.